Sabtu, 24 Mei 2008
Deep Sea Angler
Itu sih namanya dalam Bahasa Inggris. Nama Indonesianya apa ya? Ikan Lentera? Aku pertama kali liat ikan jenis ini dari buku Ensiklopedia Ikan yang dibeli mamaku dari sales yang datang ke rumah. Intinya sih, ini salah satu jenis ikan laut dalam. Penampakannya emang jelek dan nyeremin yaa..Fitur yg menarik dari ikan ini ya lentera-nya itu. Istilah lain untuk lenteranya adalah Photophore. Lentera itu dipake untuk memancing calon mangsa untuk mendekat (Walopun yang kebayang, tampang si ikan ini makin serem dengan ada cahaya di depan mukanya ). Tadinya kukira si lentera itu selalu nyala, tapi ternyata dari artikel-artikel yang kubaca si lentera itu ON OFF. Dari artikel lain lagi, ternyata yang bikin nyala lenteranya itu adalah keberadaan bakteri-bakteri khusus yang menguasai teknologi (walaah..) bernama Bioluminescence. Persis seperti kunang-kunang. Btw, brarti si bakteri dan si Deep Sea Angler itu bersimbiosis mutualisma dong? Hmm, tampaknya demikian. Perlu baca2 lebih lanjut Lenteranya itu kan emang menarik perhatian banget, tapi ternyata ada lagi hal yang unik dari si Deep Sea Angler ini. Yaitu kehidupan seksualnya (kyahahaha.. )Jadi ya, seperti beberapa makhluk hidup lain, Deep Sea Angler yang betina emang lebih populer dan mencolok. Deep Sea Angler yang jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dan beda dari yang betinanya (Yup, gambar yang beredar pada umumnya itu gambar ikan betina). Terkait dengan kehidupan seksualnya, si jantan ini harus menggigit si betina di sisi tubuhnya dan nempel di situ dengan menggunakan gigi seperti kait. Setelah nempel, pembuluh darahnya akan bersatu dengan pembuluh darah si betina, dan bakal selama hidupnya dapat supply makanan dari betina. Jadi seperti parasitlah. Nah, setelah nempel itu jugalah baru si jantan bisa ngoper sperma untuk melanjutkan kehidupan generasi selanjutnya. Satu betina bisa ditempeli beberapa jantan lho. Hee, kayak selebriti aja ya Klo ada jantan yang gagal nempel di betina, ya matilah dia kelaparan. Pejantan yang malang..
Rabu, 21 Mei 2008
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya(Belief in the one and only God, with obligation to follow sharia law for its adherents)
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan(Democracy guided by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations amongst representatives)
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Jumat, 16 Mei 2008
UNGU
Mungkin ini belumlah ujung sebuah harapan, tapi perjalanan karir Ungu adalah contoh nyata sebuah kemenangan yang patut disyukuri. Group band fenomenal UNGU kembali merilis album baru bertajuk “Untukmu Selamanya”. Tak tanggung-tanggung, album ini di-launching di 4 negara sekaligus secara hampir bersamaan. Bulan Agustus dipilih sebagai bulan baik launching tanggal 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur - Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, tanggal 12 Agustus 2007 di Hongkong, dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta – Indonesia. Sebuah gebrakan besar kembali ditorehkan Pasha, Enda, Oncy, Makki dan Rowman. Album regular ke-empat Ungu ini memang tak cuma ditunggu Ungucliquers, karena kini banyak mata yang mengamati sepak terjang mereka sejak sukses di album ke-tiga sebelumnya. Kalau pada band lain pembuktian ada di sophomore album, maka Ungu menunggu pembuktian itu ketika menginjak album ke-empat. Akankah album ini se-fenomenal album “Melayang”? “Bab berikut dari buku yang belum selesai,” itulah gambaran Makki tentang album baru mereka ini. Setidaknya bisa direka seperti apa isi “Untukmu Selamanya”. Sebagai bab baru dari sebuah buku yang belum selesai, album baru ini diyakini sebagai kelanjutan dari album “Melayang” yang telah mengangkat nama Ungu melayang tinggi. Ungu tetap mengedepankan tema-tema cinta iris nadi sebagai penghias lirik balada yang sudah terbukti menjadi daya tarik mereka. “Ya masih bertema cinta, walau boleh dibilang lebih dark-romantic,” kata Pasha. Lagu-lagu balada seperti Kekasih Gelapku, Cinta Dalam Hati, Apalah Arti Cinta, dan Ijinkan Aku adalah ‘racun-racun’ yang menjadi kekuatan Ungu . Contohnya saja Kekasih Gelapku yang menjadi single pertama di album ini, memiliki sound orkestrasi yang lebih classy, ditambah pula melodi dan liriknya yang menyentuh. Warna baru ditambahkan oleh UNGU dengan adanya sound saxophone, brass, trompet dan piano hampir di setiap lagunya. Tapi jangan kesampingkan tembang-tembang up-beat mereka seperti Bukan Aku, Saat Indah Bersamamu dan Aku Datang Untuk Mencintaimu karena disitu letak ciri keceriaan Ungu sebagai sebuah band. Komposisi lagu serta aransemen-nya sangat kental berwarna Ungu. Ini sebuah pencapaian yang melegakan karena mereka telah berhasil menciptakan warna musik yang ber-ciri. Kombinasi gitar Enda dan Oncy memang terasa lebih solid bergantian mengisi part-nya masing-masing. “Lebih guitar oriented,” bilang Enda. “Kita lebih eksplor aja, range lebih lebar, trus kita lebih memikirkan sound, sampe mixing kita tongkrongin,” tambahnya. Sementara line-bass Makki serta gebukan drum Rowman progresnya sangat terasa. “Lebih mateng dan lebih dipikirin aja,” tambah Rowman. Tanpa mengesampingkan peran personil lain, sudah terbukti Enda tetap jadi tumpuan sebagai hit-maker. Dan dalam album baru ini Enda menyumbang 7 lagu, termasuk “Kekasih Gelapku” yang diprediksi bakal menyamai aura popularitas “Demi Waktu”. “Patah hati gue yang tertuang di album sebelumnya terbawa sampai ke album ini. Dulu gue patah hati banget dan banyak curhat gue yang nggak tertampung, makanya semuanya nyambung di album baru ini,” jelas Enda. Untuk pembuatan album ke-empat ini, Ungu masih dibantu tangan-tangan dingin 'the winner team' yang berhasil menghantar mereka sebagai band papan atas. Masih ada Krisna Sadrach yang kembali dipercaya –bersama UNGU- sebagai Produser Music. “Ungu adalah band dengan grafik menanjak, semakin banyak album membuat mereka kian matang, dewasa, terkonsep, tematik, dan kreatif,” komentar Krisna tentang Ungu. “Bahkan menurut gue mereka malah over kreatif. Untuk album baru ini mereka menyetor lebih dari 20 materi lagu dasar,” tambah Krisna. Sementara untuk urusan aransemen string dan orkestrasi Ungu masih dikawal Iwan Hasan. Musisi bernama besar lainnya yang ikut berperan ada nama-nama Indra. Q dan Oni Krisnerwinto (yang meng-aransemen brass section di lagu “Bukan Aku”). Sementara Oncy lebih melihat kehadiran album ini dari sisi psikologi kebersamaan mereka. Sebagai personil yang hadir belakangan, Oncy sangat merasakan bagaimana suka duka ketika dia bergabung dengan Ungu, “Album ini merupakan bentuk pembelajaran kita, baik senang maupun susah selama berkarir di Ungu.” Untuk menunjang penjualan, band yang baru saja menjadi iklan Relaxa, Extrajoss dan Nokia 6110 ini, jurus-jurus jitu berpromosi sudah dijajaki jauh-jauh hari oleh Trinity Optima Production selaku label dan management. Salah satunya dengan membuat games handphone dengan karakter Ungu. Dalam games ini diceritakan kalau Ungu akan perform di beberapa negara. Untuk mencapai tempat itu personil Ungu yang dipilih oleh pemain harus mengumpulkan alat-alat musik serta menghindar dari orang-orang yang mau menggagalkan show mereka. Di akhir level, pemain akan mendapatkan 3 nada yang nantinya akan menjadi potongan lagu Ungu di level tertinggi permainan ini. Saat ini games tersebut baru bisa didownload oleh handphone Nokia tipe 6110, 6300, 5300, 5700, 5200, 3230, 3110. Nantinya games ini juga bisa di download oleh pengguna handphone lainnya. Sementara ilustrasi layang-layang kampung dengan corak huruf “V” di album terbaru UNGU, membawa pesan Victory adalah sebuah isyarat untuk selalu berusaha menggapai kemenangan dalam genggaman. Kesederhanaan layang-layang kampung perlambang asal para punggawa Ungu, anak-anak muda sederhana yang berhasil menaklukan peperangan. Tak mudah memang, tak mudah menjadi pemenang ditengah persaingan ketat berebut posisi. Seperti saat bermain layangan, terlihat mudah tapi sulit dilakukan. Butuh usaha keras untuk melawan angin agar bisa terbang tinggi. Ungu berhasil meninggikan layangan kampung itu. Kemenangan tetap berusaha mereka capai untuk menjadi salah satu band papan atas tanah air. Namun kesederhanaan tetap menghias pribadi mereka, tanpa kepongahan. Dalam setiap kesempatan mereka masih tetap mengungkapkan perasaan takjub akan keberhasilan yang diraih. “Kami tak mengira akan sampai ketahap seperti ini,” kata yang selalu terlontar dari mulut semua personil. Mereka sadar kalau kemenangan adalah sebagian nikmat yang perlu disyukuri. Dan setelah melangkah penuh syukur selama beberapa hari di Tanah Suci, Pasha, Enda, Rowman, Oncy, dan Makki juga tak lupa bersyukur kepada para penggemar yang telah membesarkan mereka. Buat Ungu, “Untukmu Selamanya” adalah sebuah album sarat makna. (&re)
lord robert stephenson smith baden powell, ato anak2 pramuka bilangnya BP alias baden powell.buat yang ngga tau baden powell. kalo di Indonesia namanya pramuka, di dunia namanya scout, ranger, padvinder, macem2 dah. walopun doi dah almarhum, tapi didunia warisan dia tuh masih berjaya banget. cuma di jakarta aja udah dodol. buktinya, kmaren di buperta gw liat anak penggalang papua bisa bikin menara semaphore yg mungkin lebih dari 2 meter tingginya dari batang2 bambu yang panjangnya cuma skitar 1 meter. dan yg lebih gila lagi, di inggris, hidup lu ngga bakal kayak glandangan cuma dengan bermodalkan tangan berbentuk simbol angka 3, dan rapat.
lu udah bisa dianggep sbg orang yang berkecimpung didunia pramuka, dan bisa aja lu dijadiin trainer buat pramuka2 disana.
simple right? look how great this movement in the other country. the truth is, it's full of positive activities which have a lot of potential you can get for the future life. dan sayangnya Indonesia, khususnya jakarta udah nganggep ini ngga penting...
tapi walaupun gw sempet vakum di pramuka dan melewatkan masa2 indahnya, yaitu pas jadi penggalang, gw akan brusaha semampu gw untuk tetap berkecimpung didalamnya, trs mengembangkannya, dan mengamalkannya.
sesuai bait trakhir lagu hymne pramuka..
satyaku ku dharmakan...
dharmaku ku baktikan...