UNGU
Mungkin ini belumlah ujung sebuah harapan, tapi perjalanan karir Ungu adalah contoh nyata sebuah kemenangan yang patut disyukuri. Group band fenomenal UNGU kembali merilis album baru bertajuk “Untukmu Selamanya”. Tak tanggung-tanggung, album ini di-launching di 4 negara sekaligus secara hampir bersamaan. Bulan Agustus dipilih sebagai bulan baik launching tanggal 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur - Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, tanggal 12 Agustus 2007 di Hongkong, dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta – Indonesia. Sebuah gebrakan besar kembali ditorehkan Pasha, Enda, Oncy, Makki dan Rowman. Album regular ke-empat Ungu ini memang tak cuma ditunggu Ungucliquers, karena kini banyak mata yang mengamati sepak terjang mereka sejak sukses di album ke-tiga sebelumnya. Kalau pada band lain pembuktian ada di sophomore album, maka Ungu menunggu pembuktian itu ketika menginjak album ke-empat. Akankah album ini se-fenomenal album “Melayang”? “Bab berikut dari buku yang belum selesai,” itulah gambaran Makki tentang album baru mereka ini. Setidaknya bisa direka seperti apa isi “Untukmu Selamanya”. Sebagai bab baru dari sebuah buku yang belum selesai, album baru ini diyakini sebagai kelanjutan dari album “Melayang” yang telah mengangkat nama Ungu melayang tinggi. Ungu tetap mengedepankan tema-tema cinta iris nadi sebagai penghias lirik balada yang sudah terbukti menjadi daya tarik mereka. “Ya masih bertema cinta, walau boleh dibilang lebih dark-romantic,” kata Pasha. Lagu-lagu balada seperti Kekasih Gelapku, Cinta Dalam Hati, Apalah Arti Cinta, dan Ijinkan Aku adalah ‘racun-racun’ yang menjadi kekuatan Ungu . Contohnya saja Kekasih Gelapku yang menjadi single pertama di album ini, memiliki sound orkestrasi yang lebih classy, ditambah pula melodi dan liriknya yang menyentuh. Warna baru ditambahkan oleh UNGU dengan adanya sound saxophone, brass, trompet dan piano hampir di setiap lagunya. Tapi jangan kesampingkan tembang-tembang up-beat mereka seperti Bukan Aku, Saat Indah Bersamamu dan Aku Datang Untuk Mencintaimu karena disitu letak ciri keceriaan Ungu sebagai sebuah band. Komposisi lagu serta aransemen-nya sangat kental berwarna Ungu. Ini sebuah pencapaian yang melegakan karena mereka telah berhasil menciptakan warna musik yang ber-ciri. Kombinasi gitar Enda dan Oncy memang terasa lebih solid bergantian mengisi part-nya masing-masing. “Lebih guitar oriented,” bilang Enda. “Kita lebih eksplor aja, range lebih lebar, trus kita lebih memikirkan sound, sampe mixing kita tongkrongin,” tambahnya. Sementara line-bass Makki serta gebukan drum Rowman progresnya sangat terasa. “Lebih mateng dan lebih dipikirin aja,” tambah Rowman. Tanpa mengesampingkan peran personil lain, sudah terbukti Enda tetap jadi tumpuan sebagai hit-maker. Dan dalam album baru ini Enda menyumbang 7 lagu, termasuk “Kekasih Gelapku” yang diprediksi bakal menyamai aura popularitas “Demi Waktu”. “Patah hati gue yang tertuang di album sebelumnya terbawa sampai ke album ini. Dulu gue patah hati banget dan banyak curhat gue yang nggak tertampung, makanya semuanya nyambung di album baru ini,” jelas Enda. Untuk pembuatan album ke-empat ini, Ungu masih dibantu tangan-tangan dingin 'the winner team' yang berhasil menghantar mereka sebagai band papan atas. Masih ada Krisna Sadrach yang kembali dipercaya –bersama UNGU- sebagai Produser Music. “Ungu adalah band dengan grafik menanjak, semakin banyak album membuat mereka kian matang, dewasa, terkonsep, tematik, dan kreatif,” komentar Krisna tentang Ungu. “Bahkan menurut gue mereka malah over kreatif. Untuk album baru ini mereka menyetor lebih dari 20 materi lagu dasar,” tambah Krisna. Sementara untuk urusan aransemen string dan orkestrasi Ungu masih dikawal Iwan Hasan. Musisi bernama besar lainnya yang ikut berperan ada nama-nama Indra. Q dan Oni Krisnerwinto (yang meng-aransemen brass section di lagu “Bukan Aku”). Sementara Oncy lebih melihat kehadiran album ini dari sisi psikologi kebersamaan mereka. Sebagai personil yang hadir belakangan, Oncy sangat merasakan bagaimana suka duka ketika dia bergabung dengan Ungu, “Album ini merupakan bentuk pembelajaran kita, baik senang maupun susah selama berkarir di Ungu.” Untuk menunjang penjualan, band yang baru saja menjadi iklan Relaxa, Extrajoss dan Nokia 6110 ini, jurus-jurus jitu berpromosi sudah dijajaki jauh-jauh hari oleh Trinity Optima Production selaku label dan management. Salah satunya dengan membuat games handphone dengan karakter Ungu. Dalam games ini diceritakan kalau Ungu akan perform di beberapa negara. Untuk mencapai tempat itu personil Ungu yang dipilih oleh pemain harus mengumpulkan alat-alat musik serta menghindar dari orang-orang yang mau menggagalkan show mereka. Di akhir level, pemain akan mendapatkan 3 nada yang nantinya akan menjadi potongan lagu Ungu di level tertinggi permainan ini. Saat ini games tersebut baru bisa didownload oleh handphone Nokia tipe 6110, 6300, 5300, 5700, 5200, 3230, 3110. Nantinya games ini juga bisa di download oleh pengguna handphone lainnya. Sementara ilustrasi layang-layang kampung dengan corak huruf “V” di album terbaru UNGU, membawa pesan Victory adalah sebuah isyarat untuk selalu berusaha menggapai kemenangan dalam genggaman. Kesederhanaan layang-layang kampung perlambang asal para punggawa Ungu, anak-anak muda sederhana yang berhasil menaklukan peperangan. Tak mudah memang, tak mudah menjadi pemenang ditengah persaingan ketat berebut posisi. Seperti saat bermain layangan, terlihat mudah tapi sulit dilakukan. Butuh usaha keras untuk melawan angin agar bisa terbang tinggi. Ungu berhasil meninggikan layangan kampung itu. Kemenangan tetap berusaha mereka capai untuk menjadi salah satu band papan atas tanah air. Namun kesederhanaan tetap menghias pribadi mereka, tanpa kepongahan. Dalam setiap kesempatan mereka masih tetap mengungkapkan perasaan takjub akan keberhasilan yang diraih. “Kami tak mengira akan sampai ketahap seperti ini,” kata yang selalu terlontar dari mulut semua personil. Mereka sadar kalau kemenangan adalah sebagian nikmat yang perlu disyukuri. Dan setelah melangkah penuh syukur selama beberapa hari di Tanah Suci, Pasha, Enda, Rowman, Oncy, dan Makki juga tak lupa bersyukur kepada para penggemar yang telah membesarkan mereka. Buat Ungu, “Untukmu Selamanya” adalah sebuah album sarat makna. (&re)

